Ranitomeya vanzolinii atau biasa di sebut dengan “Brazilian poison frog” atau “Vanzos” sebagian menyebutnya katak berbintik di temukan oleh MYERS tahun 1982 di dataran rendah (low land) amazonia Peru dan Brazil dan kemungkinan ada juga di Bolivia.
Populasinya agak menurun belakangan karena perdagangan liar yang akhir-akhir ini sering terjadi di negara mereka berasal. Vanzos agak pemalu namun sering terlihat aktif ketika sudah stabil di kandang.
Vanzos mengeluarkan suara yang di kenal sebagai “Calling”. Kebanyakan Pejantan (‘male’), melakukan hal tersebut untuk memberitahu betina bahwasanya musim kawin sudah tiba dan dia siap membuahi telur.
Morfologis
Betina dewasa berukuran sekitar 18-19mm, tetapi jantan biasanya sedikit lebih kecil pada 16-17mm. Betina tampak lebih bulat ketimbang jantan.
Kepala berwarna hitam dan tubuh memiliki bercak kuning stabilo yang berpola acak (namun sebagian besar berbentuk bulatan). Warna kaki biru yang mencolok dengan bercak hitam berpola random. Mereka tidak banyak memiliki variasi warna.
Dunia anura memiliki dua jenis morp:
- Bronze (warna tembaga)
- Normal (berwarna bintik kuning hijau)
Spesifikasi
Tingkat kesulitan | Mudah |
Panjang usia | 15-20 Tahun |
Tipe Kandang | Vivarium |
Temperatur | 22 - 30 Celcius |
Kelembapan (humidity) | 80 - 99 % |
Diet | Drosophila melanogaster |
Pengembang-biakan | Cephalic amplexus |
Aktifitas (behavior) | Diurnal, Semi arboreal, Teritorial |
Taxonomy
Kingdom | Animalia |
Phyllum | Chordata |
Class | Amphibia |
Order | Anura |
Family | Dendrobatidae |
Genus | Ranitomeya |
Via Tokopedia Via Whatsapp