Bintang laut Archaster typicus

Bintang laut Archaster typicus atau di Indonesia di kenal dengan nama Bintang laut Pasir, merupakan Bintang laut yang sangat terkenal di kalangan penghobi tanki air laut (Marine tank).

Bintang laut Pasir (Sand sea star) sangat aman untuk di pelihara bersama tanki ikan hias serta koral . Bintang laut ini tergolong hewan Detritus alias pemakan bangkai. Sehingga sangat baik untuk menjadi pasukan bersih-bersih tanki air laut.

Mereka telah di pelihara dengan baik selama di penangkaran Dunia Anura. Hubungi kami untuk informasi parameter air yang telah kami terapkan kepada mereka untuk menentukan langkah penyesuaian (aklimasi) ketika bintang laut cantik ini pindah ke Aquarium kalian.

Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah kita tidak boleh mengambil bintang laut ini dari air kecuali jika di butuhkan. Bintang laut memompa air laut ke dalam sistem pembuluh darahnya melalui struktur kecil di permukaan tubuh mereka yang terletak di salah satu sisi cakram pusat. Struktur ini memasok air ke saluran sistem pembuluh darah yang memungkinkan pergerakan saluran makanan dan mulut mereka.

Genus Archaster tersebar merata di Samudera Hindia bagian barat dan Indo-Pasifik pada kedalaman hingga 60 meter (200 kaki). Kisarannya meliputi Kepulauan Maladewa, Teluk Benggala, Singapura, Australia bagian utara, Kaledonia Baru, Filipina, Cina, Jepang bagian selatan, dan Hawaii termasuk Indonesia. Biasanya mereka mendiami kawasan dasar laut dengan sedimen lunak termasuk padang pasir. Permukiman larva bintang laut pasir sering di temukan di hutan bakau. Bintang laut ini hidup di dasar laut berpasir, di mana ia terkubur di sedimen pasir saat air pasang dan bergerak di atas permukaan sedimen saat air surut.

Morfologis

Bintang laut Archaster typicus adalah bintang laut berkaki lima dengan lengan panjang lancip dengan ujung yang meruncing. Kadang-kadang terdapat bintang laut dengan tiga, empat, atau bahkan enam kaki. Bintang laut dewasa tumbuh dengan diameter 12 hingga 15 sentimeter (4,7 hingga 5,9 inci), dan jantan berukuran lebih kecil daripada betina. Warna umumnya abu-abu atau kecoklatan, ditandai dengan bercak lebih gelap dan terang. Bagian bawahnya pucat dan tubuhnya sedikit menggembung.